FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Kerusakan jalan nasional di Kabupaten Wajo mendapat kritikan. Menjelang memasuki bulan suci Ramadan, diperlukan perbaikan atau penanganan.
Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Wajo. Panjang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat 131.058 kilometer (km).
Panjang tersebut terbagi sebanyak 18 ruas. Diantaranya, Tarumpakkae - Bts Kab. Luwu, Anabanua - Tarumpakkae, Bts Sidrap - Anabanua, Ulugalung - Pompanua, Jalan Bosowa, dan Impa-impa - Tarumpakkae.
Ketua Komisi III DRPD Wajo, Taqwa Gaffar mengaku, telah melaporkan kerusakan jalan trans Sulawesi ke Satker PJN Wilayah I Sulsel di Kota Makkasar. Sebut saja, ruas yang perlu mendapat penanganan, Tarumpakkae - Bts Sidrap dan Tarumpakkae - Bts Luwu.
"Khusus ruas Tarumpakkae - Bts Sidrap. Kondisi jalan di Kecamatan Gilireng bergelombang dan panjang, ini dibutuhkan pengerjaan rekontruksi," ujarnya, Kamis, 23 Februari.
Selama ini, penanganan jalan nasional di ruas tersebut hanya swakelola. Maka dari itu perlu pembangunan kembali, sebelum memasuki bulan suci Ramadan 1444 Hijiriah pada akhir Maret mendatang.
Jalan nasional di Wajo, dari arah Sidrap menuju Palopo bervolume kendaraan dengan Laluintas Harian Rata-rata (LHR). Terlebih saat memasuki bulan Ramdhan.
"Orang yang dari Makassar akan pulang ke kampungnya untuk menyambut puasa. Untuk itu jalan yang berpotensi menimbulkan lakalantas itu segera dibenahi. Jalan berlubang, bergelombang.
Menyikapi hal itu, Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan, setiap tahunnya melaporkan ruas-ruas jalan nasional untuk memperoleh penanganan atau perbaikan.