“Mari semakin mendekatkan diri untuk ber-Ikafe dan memperbesar silaturahmi-silaturahmi Ikafe dengan saling membantu dan meringankan,” ujarnya.
Hal ini dibukti Indy selaku ketua panitia. Tanpa dana satu sen pun, Ikafe Unhas bikin HalalBihalal yang cetar membahana. Caranya? Dibuatkan QRIS BNI, dan secara spontan alumni ikut berpartisipasi. Dalam tempo sekian menit, dana terkumpul melebihi dari budget yang dibutuhkan.
Ketua Umum Ikafe Unhas Hendra Noor Saleh mengatakan, tema kolaborasi sepenuh hati adalah wujud cerminan value Ikafe dalam berorganisasi, yang artinya semua harus berkontribusi sesuai potensinya masing. Baik gagasan, materi, ataukah tenaga. Intinya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan sesuai kemampuan alumni, karena setiap alumni yang memiliki kadar nilai berbeda.
Hendra mengatakan setiap alumni, boleh berperan sekecil apapun untuk kemajuan Ikafe agar ruang-ruang gerak kealumnian bisa semakin positif dan berdampak luas. Salah satu terobosan Ikafe untuk membuka kanal-kalan kontribusi bagi alumni ialah merealisasikan Qris Ikafe. Karena Ikafe tidak ingin bergantung pada satu dua orang yang berujung bersangkutan kapok untuk ber-Ikafe karena terus dimintai proposal sumbangan.
“Menyumbang Rp100 silahkan, menyumbang Rp2 juta pun juga boleh asalkan sesuai kemampuan. Kami tidak ingin menodong, kami ingin mengajak berpartisipasi, mengajak urunan membesarkan Ikafe sebagai organisasi menuju standar keorganisasian yang mendunia,” ujarnya sembari mengumumkan jumlah urunan Qris yang terkumpul dalam Halal Bihalal Ikafe bersama Ketua Panitia Indy sebesar Rp 23,1 juta.