Dihadiri JK hingga Pangdam XIV Hasanuddin, 120 SPIDI dan SADIQ Ikuti Penamatan

  • Bagikan

"Ada ungkapan seperti ini, tanpa ilmu, akan gelap. Tapi tanpa agama, dunia akan mati. Sehingga, dua hal itu jika digabung maka akan terang dan hidup," kata JK.

Muzayyin Arif yang juga Dewan Pembina SPIDI juga menyampaikan sambutannya. Dia, mengungkapkan harapannya bagi para wisudawan.

Menurutnya, generasi muda saat ini harus turut berkontribusi dalam kemajuan negara Indonesia. Terutama dalam mendorong pendidikan berbasis agama.

"Jika kita cinta pada negara, mari sama-sama kita tunjukkan dan buktikan kontribusi kita. Mendorong pendidikan agar lebih maju. Tanggung jawab itu ada di pundak kita, di pundak anak-anak dan generasi penerus kita," ungkap Muzayyin dalam sambutannya.

Menanamkan karakter cerdas dan berjiwa qur'ani menjadi poin penting. Apalagi saat ini, kata Muzayyin, pendidikan agama masih dipandang sebagai pendidikan alternatif. Olehnya itu, lanjutnya lagi, sudah menjadi tugas bersama untuk menjadikan pendidikan agama sebagai pendidikan yang utama.

"Itulah yang kami terus dorong dalam lingkup pendidikan di SPIDI dan SADIQ. Kita terus menjalankan program transformasi untuk mengantar pendidikan kita menjadi rujukan masyarakat," jelas Muzayyin.

Sementara itu, Mayjen TNI Totok Imam Santoso menekankan pentingnya lima hal.

Lima hal itu diantaranya hard skill, soft skill, iman dan takwa, pengetahuan/wawasan dan bahasa asing.

“Ilmu agama pondasi terpenting untuk menjaga keimanan. Dan laksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya,” kata Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Untuk penguasaan bahasa asing kata dia penting agar mampu bersaing di dunia digital. (selfi/fajar)

  • Bagikan