FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai terus berupaya berkomitmen untuk menggenjot produksi rumput laut, khususnya jenis eucheuma cottonii.
Hal ini disebabkan oleh potensi komoditas rumput laut yang dinilai memiliki nilai kontribusi ekonomi yang tinggi, baik untuk pertumbuhan ekonomi domestik maupun untuk komoditas ekspor.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sinjai Syamsul Alam mengatakan, Kabupaten Sinjai yang memiliki daerah pesisir memiliki potensi besar dalam mengembangkan rumput laut eucheuma cottonii.
Komoditi jenis rumput laut ini memiliki pasar ekspor yang menjanjikan dan menghasilkan devisa negara. Di Sinjai sendiri, Pemkab Sinjai akan menjalankan program Devisa desa dengan bekerjasama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Sebagai langkah awal, Pemkab Sinjai telah melaksanakan berbagai tahapan untuk melaksanakan program ini dengan lokasi pencadangan berada di desa Tongke-tongke Kecamatan Sinjai Timur.
“Komoditi cotonii ini pangsa pasarnya sudah jelas, pembelinya sudah siap dan akan di ekspor keluar negeri. Sisanya bagaimana petani bisa melakukan budidaya dengan baik dan tentu kami selaku Pemerintah siap memfasilitasi dan melakukan pendampingan agar kualitas produksi baik,” jelasnya.
Untuk pengembangannya, lanjut Syamsul Alam, para pembudidaya mulai akan melakukan pembibitan pada awal bulan Juli dan menargetkan panen pada bulan agustus mendatang.
“Kita menunggu sampai cuaca bagus sehingga para petani kita mulai akan membudidaya pada awal bulan Juli 2023 dengan umur panen 40-50 hari sehingga kita perediksi di akhir bulan Agustus sudah bisa panen yang nantinya kita juga launching program devisa desa saat itu,” ucapnya.