FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Tim dosen Universitas Fajar yang lolos dalam hibah Program Pengabdian Masyarakat Kemendikbudristek, melakukan kunjungan awal persiapan kegiatan pada Kamis (24/8), di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.
Hibah dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat ini, bertujuan membantu petani tambak di Cikoang dalam meningkatkan hasil produksi garam mereka berupa garam yodium dan garam spa.
Menurut Dr. Muhammad Chaerul, ST, MT, sebagai ketua tim, selama ini petani tambak sering mengalami kendala dalam pengolahan produksi, termasuk masyarakat di daerah Cikoang.
“Padahal Cikoang ini memiliki daerah tambak garam yang lumayan luas dan lokasi yang strategis. Hanya saja tidak ditunjang pengetahuan masyarakat yang memadai dalam hal pengolahan produk. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk membantu mereka melalui pengabdian ini,’’ jelas Chaerul.
Berdasarkan data yang dihimpun tim Unifa, terdapat 120 petani tambak di wilayah Cikoang yang mengalami masalah pada harga jual produk mereka.
Salah seorang tokoh masyarakat yang menjadi mitra di Cikoang, Arfah Dg Jarre, saat ditemui kemarin mengatakan, selama ini harga jual garam sangat fluktuatif berdasarkan musim. Jika di musim kemarau garam hanya bisa dijual berkisar Rp50.000 per karung dengan berat antara 50 sampai 60 kg.
Sementara jika memasuki musim hujan harga bisa mencapai Rp 300 ribu per karung. Hal ini membuat petani tambak garam lebih banyak menumpuk produksi mereka di musim kemarau dan baru akan menjualnya di saat musim hujan.