FAJAR.CO.ID, GOWA -- Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin melakukan pengecekan langsung harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Pasar Sentral Minasa Maupa di Sungguminasa, Kabupaten Gowa menjadi lokasi pemantauannya, Rabu (18/11).
Pemantauan harga di Pasar Sentra Minasa Maupa Gowa juga diikuti pimpinan OJK Regional 6 Sulampua, Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Perwakilan BI Sulsel, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Sulsel, Satgas Pangan Sulsel, dan Kodam XIV Hasanuddin serta Pemkab Gowa.
Dari pengecekan di pasar tradisional di Gowa, Pj Gubernur menemukan stok kebutuhan pokok cukup dan harga relatif terkendali. Seperti beras, minyak goreng, ikan bandeng, telur dan bawang putih.
Bawang merah justru mengalami penurunan harga. Kecuali untuk komoditas cabai rawit, harganya naik hingga dua kali lipat.
“Cabai yang biasanya Rp10.000-Rp12.000 sekarang Rp20.000 bahkan ada yang Rp40.000. Naiknya 200 persen,” ungkapnya.
Pemprov Sulsel bersama pemerintah kabupaten dan kota akan melakukan upaya intervensi pasar, termasuk membeli dari daerah lainnya di Sulsel agar harga normal. Intervensi dilakukan denga skema pembelian komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit.
“Saya sudah mohon Pak Wakil Bupati, juga dari Badan Ketahanan Pangan dan Perindag Gowa, hari ini mungkin akan dilakukan upaya membeli cabai di tempat produksinya Jeneponto, Wajo atau Enrekang,” ujarnya.
“Insya Allah kita hari ini akan melakukan langkah untuk menyelesaikan supaya masyarakat dapat harga yang lebih baik,” imbuhnya.
Apalagi ia menyebutkan, cabai menjadi bahan utama dalam bumbu masakan masyarakat Sulsel. Misalnya sambel, yang selalu menjadi bagian pelengkap menu makanan. Sedangkan produksinya pada beberapa daerah terbatas.