"Ini menjadi tujuan utama program Makmur dilaksanakan, dimana hasil pertanian masyarakat mampu ditingkatkan secara optimal, sehingga berdampak terhadap kesejahteraan petani," lanjut Yusva.
Dijelaskan Yusva, Program Makmur juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif. Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi serta produk hayati Biodex dan Ecofert.
Sejalan dengan itu, Program Makmur pun tidak sekadar upaya meningkatkan kapasitas produksi, tapi juga mendorong penguatan kemandirian petani yang dilibatkan dalam satu ekosistem bisnis pertanian seperti off taker, distributor pupuk, penyedia benih dan pestisida, Dinas Pertanian Daerah, serta lembaga keuangan dan asuransi. Sehingga petani tidak hanya terbantu dari sisi produktivitas, namun juga memberikan kepastian pembelian hasil pasca panen hingga antisipasi kerugian akibat gagal panen.
“Dari upaya tersebut, kemandirian petani dapat terwujud dan diperkuat melalui satu ekosistem bisnis pertanian yang saling terhubung, dan kedepannya diharap mampu mendorong kesejahteraan. Hal inilah yang terus dikembangkan Pupuk Kaltim di berbagai daerah guna membantu petani Indonesia,” tambah Yusva.
Bupati Pinrang melalui Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian Nuraini, mengapresiasi program Makmur yang dikembangkan Pupuk Kaltim untuk membantu petani dengan mendorong produktivitas hasil pertanian di daerahnya.