Meningkatnya Kasus Stunting Pada Anak Balita di Indonesia, Ini Penyebabnya

  • Bagikan

Balita/Baduta (Bayi   dibawah   usia   Dua   Tahun)   yang   mengalami   stunting   akan  memiliki   tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di  masa  depan  dapat  beresiko  pada  menurunnya  tingkat  produktivitas.  Pada  akhirnya secara  luas  stunting  akan  dapat  menghambat  pertumbuhan  ekonomi,  meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.

Stunting pada anak usia  dini  perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan    buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status  kesehatan pada anak serta rendahnya produktivitas.

Kasus stunting pada anak dapat dijadikan prediktor rendahnya  kualitas sumber daya manusia suatu negara. (Eko dkk, jurnal kesehatan Universitas Andalas. 2018) Berdasarkan state of the art yang diatas dapat disimpulkan bahwa faktor signifikan  yang  memengaruhi  stunting  diantaranya; tingkat Pendidikan ibu, pemberian ASI eksklusif yang terlalu lama serta status social ekonomi.Ahli gizi UPTD Puskesmas Kecamatan Lewimunding Ibu Oom Komalasari menyebutkan bahwa   data stunting Kecamatan Lewimunding hingga kini sekitar 1-2%, hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena stunting.

  • Bagikan