Berikut ada 5 pilar STBM ini sering disosialisasikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya kebersihan demi terciptanya pola hidup bersih dan sehat.
Selanjutnya petugas kesehatan lingkungan menjelaskan dengan detail satu persatu yang disebut dengan 5 pilar STBM yaitu; 1). Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), 2). Cuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, 3). Pengelolaan air minum rumah tangga, 4). Pengelolaan sampah rumah tangga, 5). Pengelolaan limbah rumah tangga.
Adapun konsep pencegahan stunting / kependekan disertai dengan intervensi pada setiap tahapan siklus kehidupan (life cycle) ialah Sebagai berikut: Menyediakan gizi ibu hamil yang cukup, Pertumbuhan bayi normal dengan pemberian ASI eksklusif, setelah umur 6 Bulan sudah waktunya makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup zat Gizi mikro diberikan Lingkungan yang higienis, Ketersediaan makanan keluarga yang cukup mengandung zat gizi mikro Untuk anak sampai remaja, Fortifikasi sebagai pilihan, bilamana zat gizi mikro kurang dalam makanan Keluarga.
Berdasarkan state of the art yang diatas dapat disimpulkan bahwa faktor signifikan yang memengaruhi stunting diantaranya; tingkat Pendidikan ibu, pemberian ASI eksklusif yang terlalu lama serta status social ekonomi. Ahli gizi UPTD Puskesmas Kecamatan Lewimunding Ibu Oom Komalasari menyebutkan bahwa data stunting Kecamatan Lewimunding hingga kini sekitar 1-2%, hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena stunting ini. (Wafiq Azizah)