Bus listrik ini semakin efisien dengan teknologi regenerative braking, sehingga setiap pengereman dapat memberi kesempatan untuk pengisian daya baterai.
"Saya ingin menegaskan, bus listrik ini bukan sekedar mengikuti trend saat ini ramai-ramai beralih ke kendaraan listrik. Bus ini adalah komitmen kita, untuk menjadi pemimpin pada pertambangan nikel rendah karbon. Sehingga ke depan, kita akan melakukan penambahan bus secara bertahap dan menyeluruh untuk mengganti semua bus konvensional yang digunakan oleh PT Vale," jelasnya.
Febry menuturkan, komitmen ini bukan semata untuk bisnis perusahaan. Tetapi untuk people, profit, dan planet. "Saya berharap, bus ini menjadi sumbangsih nyata kita untuk bumi, yang kita tahu bersama sedang mengalami tantangan pemanasan global," tuturnya.
Sebelum menutup sambutan, Febry menyampaikan, bus listrik yang diluncurkan hari ini menjadi investasi untuk talenta, karyawan maupun kontraktor PT Vale.
"Fasilitas ini dihadirkan untuk memudahkan kinerja kita, dan melindungi kita dari risiko bahaya di perjalanan ke tempat kerja. Terakhir, bus ini juga bisa berpotensi mendatangkan efisiensi secara biaya, sehingga menjadi produktivitas pada aspek finansial perusahaan," ujarnya.
Sementara itu, Abu Ashar menceritakan pengalamannya menggunakan mobil listrik selama tiga tahun di area operasi PT Vale Indonesia. "Saya sangat menikmati menggunakan mobil listrik. Sebelumnya, saat masih menggunakan mobil konvensional setiap Minggu saya mengisi bensin atau solar 50-60 liter. Namun, setelah beralih ke mobil listrik, setiap minggunya saya hanya mengisi daya di garasi atau pun di tempat kerja, sehingga di mana pun bisa dicas dengan simpel, menurut saya sangat tidak merepotkan," jelasnya