"Tahun 2022, Alhamdulillah Baznas mengumpulkan zakat sebesar Rp. 23 Milyar dan Insya Allah Tahun 2024 kita targetkan Rp. 24 Milyar. Capaian ini tidak terlepas dari keteladan dan kepeloporan dari AG H. Fareid Wajedy karena beliau adalah Ketua Baznas pertama dan alhamdulillah sekarang bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina Baznas Kab. Barru", katanya.
Sementara Pj. Gubernur Sulsel Dr. Bahtiar Baharuddin diawal sambutannya mengapresiasi peran Ponpes DDI Mangkoso dan berintestimoni bahwa faktor utama pencapaian Baznas Kabupaten Barru karena didukung oleh masyarakat dan ulamanya.
Menurut Gubernur, Anre Gurutta (AG.) itu adalah jabatan sosial tertinggi di Sulsel untuk jenjang keagamaaan, dimana perkataan, perbuatan dan kepribadian secara sosial sudah teruji dan tidak semua ulama bisa mendapatkan gelar AG.
Lebih lanjut, Pj Gubernur Sulsel mengatakan sangat serius membawa teman teman dari Provinsi Sulsel untuk memberikan bibit pohon yang sesuai untuk lahan di kabupaten Barru.
"Selain pisang, saat ini kami mengembangkan Nangka Madu dan Sukun. Sebelum tanggal 11 Januari 2024, akan kami serahkan , kami juga mendorong masyarakat Sulsel untuk hidup sehat dengan menanam sayuran, cabe dan sebagainya", Bahtiar.
Dijabarkannya bahwa budidaya apapun itu yang bisa berdampak secara ekonomi harus dilakukan secara massal sehingga kalau menanam disebuah lahan harus menanam dalam jumlah besar agar dapat bernilai ekonomi seperti Karet, Nangka, Sukun, atau Mangga.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso AG.Prof.Dr.H.M.Faried Wadjedy, Lc.,M.A mengatakan, pesantren tidak cukup hanya dengan Kampus dan Asrama. Harus ada lapangan untuk pengembangan ekonominya, dan bisa jadi kedepan muncul Agrobisinis, Agro Wisata dan Wisata Religius.