FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel memastikan pemungutan suara akan tetap berjalan meskipun sejumlah TPS dibayangi potensi tergenang banjir.
Komisioner KPU Sulsel, Romy Harminto menegaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi masalah tersebut.
Romy menjelaskan bahwa bencana alam dapat terjadi kapan pun, dan KPU tentu siap menghadapinya.
"Bencana alam itu kapan pun bisa terjadi. Kasus Manggala Makassar yang terkena banjir, warga kan sebelumnya sudah mengungsi," kata Romy Harminto, Jumat (26/1/2024).
"Nah kalau bencana alam tidak mesti ada surat cukup datang ke lokasi TPS, KPU langsung yang datang terkait lokasi TPS," tambahnya.
Oleh karena itu, dalam konteks pemilihan umum, warga yang terdaftar sebagai pemilih tetap tidak diperlukan surat resmi untuk memilih di TPS.
Cukup dengan datang ke lokasi TPS, KPU akan langsung turun ke lokasi tersebut untuk menyelenggarakan pemungutan suara.
KPU juga telah menyiapkan rencana evakuasi darurat serta penempatan petugas khusus untuk membantu proses pemungutan suara apabila terjadi situasi darurat akibat banjir.
Meskipun terdapat ketegangan dan tantangan yang dihadapi, KPU Sulsel optimis dapat mengatasi hambatan tersebut dan menjamin hak demokrasi warga yang terdampak bencana alam.
Pernyataan ini menegaskan komitmen KPU Sulsel dalam memastikan bahwa hak pilih setiap warga terpenuhi, bahkan dalam situasi darurat sekalipun.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, ada empat kecamatan yang rawan terkena banjir bahkan ada yang langganan peristiwa banjir.