"Dengan kembalinya kondisi hutan seperti sediakala, maka fungsi hutan sebagai ekosistem alam akan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Selain itu, kondisi hutan yang baik dapat menyerap polusi udara, menyerap karbon dioksida, mencegah pemanasan global, mencegah banjir, kekeringan dan tanah longsor serta dapat dimanfaatkan hasilnya, terutama kayu.
Pangkostrad, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, reboisasi kali ini serangkaian HUT Kostrad ke 63 yang diinisiasi oleh Divisi 3 Kostrad bekerjasama dengan BBWSPJ (Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang).
Tak hanya itu, juga melibatkan semua yang terkait seperti TNI, Polsi, masyarakat, pramuka, pecinta alam serta stakeholder lainnya.
"Kita tanam hari ini di atas lahan seluas kurang lebih 11,7 hektare. Kita harapkan bermula dari ini akan berkembang terus. Dan hari ini kita tanam bersama sekira 2.600 ribu bibit pohon," ucapnya.
Ditegaskan Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, bahwa intinya karena alam ini berkaitan dengan kehidupan. Alam, air, pohon itu saling terkait termasuk waduk Bilibili.
"Waduk Bilibili ini akan menjadi genangan air sehingga perlu kita lakukan reboisasi untuk menahan air agar tidak habis sehingga kita bisa menghadapi Elnino nanti, " kata Pangkostrad.
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni mengapresiasi kegiatan tanam pohon yang dilakukan TNI, khususnya Kostrad ini.
"Kita sangat berterimakasih kepada Kostrad karena melaksanakan penanaman pohon di Gowa,” ucapnya.
Sebab ini sangat membantu keberlangsungan waduk Bilibili dimana pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik sehingga air waduk bisa terjaga.