Kadis Sosial Pemprov Sulsel, yang diwakili Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Herman, mengungkapkan, wujud partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah kesiap siagaan mereka terhadap segala sesuatu yang dilakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
"Untuk menciptakan kondisi tersebut masyarakat perlu dibekali serangkaian pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, salah satunya adalah pembentukan wadah Kampung Siaga Bencana," kata Herman.
Herman juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemensos yang telah menunjuk dan menempatkan dua pembentukan KSB di Sulsel yakni di Kota Palopo dan Kabupaten Pangkep yang memang merupakan daerah dengan kerawanan bencana.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kemensos RI, Muh. Delmi, mengatakan, KSB dibentuk berdasarkan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.
"Kami sudah berdialog bersama Pj. Wali Kota. Kota palopo ini merupakan daerah yang rentan bencana, hal itu menjadi informasi juga buat kami, jadi informasi yang sangat penting untuk melakukan kegiatan-kegiatan di Kota Palopo," ujarnya.
"Ke depan dan kegiatan-kegiatan yang ada di Direktorat PSKBA khususnya akan kami laksanakan juga, In Sya Allah, dalam rangka mitigasi bencana, maupun pada saat kejadian dan pasca bencana," tukasnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Palopo dalam sambutannya mengungkapkan, minggu pertama sejak dirinya ditunjuk sebagai penjabat Wali Kota di kota Palopo, dirinya langsung melakukan pemetaan, dan salah satu yang penting menurutnya adalah terkait dengan kebencanaan.