FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 tinggal menghitung bulan.
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan (Sulsel), Azhar Arsyad menyatakan, dalam menghadapi pilkada serentak, PKB harus betul-betul mempertimbangkan figur yang akan diusung.
Dia menegaskan, PKB tak hanya melihat logistik seorang figur dalam memberikan usungan.
“Pilkada ini adalah bukan sekadar arena kontestasi, tapi arena melihat kader potensial yang dapat kita rekrut. PKB bukan sekadar mengandalkan logistik, apakah dia atau orang kaya,” kata Azhar Arsyad, di acara peresmian Kantor PKB Sulsel, di Jalan Prof. Abdurahman Basalamah, Makassar, Jumat, (14/6/2024).
Menurutnya, salah satu kritik terhadap pilkada 2024, karena keserentakannya membuat partai dalam mentracking calon sangat terbatas.
“Bayangkan tahun ini, setelah pemilu langsung masuk tahapan selanjutnya yaitu pilkada. Belum lagi kita sadari bahwa pemilu kemarin itulah pemilu yang paling brutal sepanjang sejarah Indonesia. Kekhawatiran kita pemilu ke depan lebih kencang daripada pemilu kemarin,” tuturnya.
Anggota DPRD Sulsel ini menyatakan, ketika bicara pilkada 2024, artinya menyiapkan untuk pemilu 2029.
“Kita menghitung betul potensi yang memungkinkan terjadi ketika mengusung seseorang. Bukan hanya soal banyak uangnya, ataukah karena kader, tapi ini persoalan dampak, perkembangan partai menuju 2029,” jelas Arsyad yang juga bakal maju di Pilwalkot Makassar ini.
Diketahui, PKB berhasil mendapatkan kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel setelah mempertahankan 8 kursinya di pileg 2024 ini.
