FAJAR.CO.ID, MAROS - Sekitar 29 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Maros hingga 21 Juni 2024.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan, Eldrin Saleh Nuhung mengatakan terjadi penurunan jika dibanding periode sebelumnya.
"Dulu itu ada sekitar 40 an kasus kebakaran," katanya.
Dia menjelaskan kalau kasus kebakaran yang terjadi rata-rata disebabkan human error.
"Mereka tidak memperhatikan instalasi listriknya sehingga terjadi kebakaran," ungkap Mantan Kadis Dukcapil Maros ini.
Kecamatan dengan kasus kebakaran terbanyak adalah Marusu dan Tanralili. "Masing-masing empat laporannya," sebutnya.
Kebakaran sepanjang 2024 di Maros menghanguskan rumah 4 unit, dan objek lainnya.
"Tidak ada korban jiwa dari Januari hingga Juni yang terjadi," jelasnya.
Salah satu kasus kebakaran besar yang menyita perhatian adalah kebakaran satu rumah di Dusun Bontomanai, Desa Laiya, Kecamatan Cenrana.
Kerugian diperkirakan berkisar Rp230 juta. Sebab keseluruhan rumah dan barang milik korban tak ada yang bisa diselamatkan.
Gabah kering 180 karung, traktor tangan 2 buah, mesin traktor 5 buah, chainsaw 2 buah, motor satu unit, mesin dros 2 buah, emas 20 gram, uang tunai Rp50 juta, kacang 1,5 karung. (rin/fajar)