FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Mahasiswa dari berbagai kampus menduduki kantor DPRD Sulawesi Selatan meminta kepada anggota DPRD menyampaikan pernyataan sikap untuk menolak revisi undang-undang Pilkada yang sementara di bahas oleh DPR RI.
Demontrasi meminta masuk ke area gedung dan membobol pagar gedung DPRD Sulsel sehingga suasana sempat chaos dan tegang karena mahasiswa mendorong pagar besi yang tingginya kurang lebih tiga meter dan menyatakan tidak akan meninggalkan gedung jika tak ditemui pimpinan DPRD Sulsel.
Untuk meredakan suasana yang sempat tegang di gedung DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari sebagai Ketua DPRD Sulsel kembali ke kantor menemui langsung pendemo karena sempat pulang ke rumah jabatan setelah Paripurna penandatanganan KUA PPAS APBD Perubahan 2024.
Saat itu, Andi Ina kurang fit setelah menghadiri agenda yang begitu padat termasuk tiga hari menghadiri munas partai Golkar di Jakarta sehingga belum sempat istirahat.
Pada kesempatan tersebut Andi Ina, menegaskan kepada semua mahasiswa massa demonstran bahwa pihaknya akan mengawal apa yang menjadi aspirasi masyarakat Sulawesi Selatan.
"Tentunya saya sebagai ketua DPRD berdiri disini mewakili semua pimpinan dan anggota DPRD provinsi Sulawesi Selatan insyaallah akan mengawal apa yang adik-adik mahasiswa sampaikan dan inginkan," katanya di depan ribuan mahasiswa yang tergabung dari berbagai kampus, Kamis (22/8/2024).
"Tentunya apa yang menjadi keinginan adik mahasiswa ini juga yang kami harapkan dan suasana batin adek mahasiswa sama dengan suasana batin yang ada pada saya. Yakin dan percaya apa yang menjadi perjuangan insyaallah mendapatkan Rahmat dari Allah SWT. Hidup Mahasiswa," lanjutnya.