Implementasi Makan Bergizi Gratis Masih Berantakan, Gigin Praginanto: Bagaimana Mau Bikin Food Estate 20 Juta Hektare?

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga saat ini masih menuai berbagai masalah.

Mulai dari menu yang disajikan dianggap tak memenuhi standar gizi yang diharapkan, pengantaran hingga manajemen di sekolah.

Menu untuk program andalan Presiden Prabowo Subianto itu pada dasarnya senilai Rp10.000 per porsi. Namun tak sedikit yang menilai bahwa menu yang disiapkan lebih murah dan tak memenuhi gizi untuk anak-anak.

Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberikan sentilan kepada pemerintah. Menurutnya, jika implementasi makan bergizi gratis saja berantakan, maka bagaimana ingin membuat food estate 20 juta hektare.

“Mengatur makan siang gratis aja berantakan, padahal masih percobaan. Bagaimana mau bikin food estate 20 juta hektar. Ancorrrr,” ungkap Gigin dalam akun X, pribadinya, Kamis, (9/1/2025).

Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyatakan bahwa wajar jika masih ada kekurangan karena masih tahap awal pelaksanaan.“Namanya masih ditahap awal, wajar jika masih ada kekurangan disana-sini. Namun prinsip utama yang harus ada dipikiran kita semua, makan bergizi gratis ini harus sukses,” tutur Jansen dalam akun X, pribadinya, Rabu, (8/1/2025).Harusnya kata dia, terkait ini tidak perlu ada “oposisi” . Karena ini terkait anak-anak, perempuan semua yang sedang hamil dan lain-lain.

“Yang penting mari kita awasi bersama pelaksanaannya di bawah. Dan diantara kita semua terus saling memberi masukan. Kritis boleh tapi tidak perlu nyinyir. Agar hari ke hari kedepan, semakin lebih baik lagi pelaksanaan MBG ini di daerah dan tempat kita masing-masing,” ujarnya.Dia juga berharap agar untuk semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek makan bergizi gratis ini dijauhkan dari korupsi. Agar hasilnya maksimal di bawah. Karena ini terkait langsung dengan masa depan anak-anak.

  • Bagikan