FAJAR.CO.ID, MAROS — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros masih kekurangan truk pengangkut sampah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Maros, Amiruddin mengatakan saat ini jumlah armada truk pengangkut sampah berjumlah 15 unit dan bentor 12 unit.
"Jadi memang ada beberapa yang tidak layak pakai, seperti bannya gundul," sebutnya.
Truk sampah yang ada saat ini kata dia, hanya beroperasi di Jalan Poros Kecamatan Turikale, Maros Baru, Lau, Bantimurung, Marusu, Mandai dan Moncongloe.
"Untuk di pelosok, kami belum sampai pelosok karena armada dan tenaga kami terbatas," sebutnya.
Dia menyebutkan kalau idealnya, DLH Maros masih membutuhkan sekitar lima sampai sepuluh truk untuk mengcover seluruh wilayah.
Dia menyebut khusus tahun ini pihaknya akan melakukan pengadaan satu unit truk pengangkut sampah.
"Tahun ini ada pengadaan satu unit dengan anggaran Rp550 juta," jelasnya.
Menyoal penumpukan sampah yang kerap dikeluhkan warga, dia menyebut penumpukan sampah ini ditengarai akibat adanya praktik pengangkutan sampah oleh pihak swasta yang tidak bertanggung jawab.
"Beberapa pengangkut swasta meminta iuran dari masyarakat, tetapi mereka malah membuang sampah sembarangan untuk menghindari biaya pengangkutan ke TPA di Bontomatene, Kecamatan Mandai," ungkapnya.
Dia juga mengatakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya.
"Petugas kami sudah mengangkut sampah, tetapi tidak lama kemudian ada lagi yang membuang dalam jumlah banyak," katanya.
Pihaknya pun berencana meningkatkan pengawasan dan menindak pihak-pihak yang membuang sampah sembarangan demi menjaga kebersihan lingkungan.(rin)