Puasa dan Ketahanan Pangan

  • Bagikan

Oleh: Muhammad Tariq

FAJAR.CO.ID - Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan pada bulan Ramadan tentu ketersediaan dan keterjangkauan pangan selama melaksanakan ibadah puasa harus terkontrol dengan baik. Karena begitu pentingnya ketahanan pangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sangat perlu menjaga ketahanan pangan selama bulan puasa.

Seperti halnya yang harus diperhatikan, stok pangan yang memadai, mencegah lonjakan harga, mendorong pola makan sehat dan menjaga kebermanfaatan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk memudahkan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Salahsatu manfaat puasa adalah melatih kita untuk lebih menghargai makanan. Pada bulan Ramadan, sering kali kita melihat banyak makanan yang tersisa dan terbuang saat berbuka maupun sahur. Hal ini pastinya bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga makanan dan tidak membuangnya secara sia-sia.

Ibadah puasa dapat dijadikan moment untuk mengubah pola makan kita selama ini yang tidak sehat yaitu dengan mengikuti pola makan ala Rasulullah dengan rumus makan menu yang halal dan sehat (halalan thayyiban) secukupnya.

Rasulullah berbuka puasa dengan kurma karena kurma mengandung gula sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh. Setelah seharian berpuasa adalah sangat keliru kalau kita berbuka dengan makanan yang mengandung gula kompleks dalam jumlah yang banyak. Tubuh kita bisa menjadi error karena perilaku kita yang berubah secara ekstrim dari berpuasa menjadi makan secara berlebihan.

Puasa adalah suatu ibadah yang berfungsi melatih manusia untuk mengontrol hawa nafsunya. Mari kita jadikan puasa sebagai ibadah pembentuk ketahanan pangan individu.

  • Bagikan