"Strategi pembayaran digital ini diharapkan mendukung kebijakan Pemerintah di era new normal di tengah masyarakat yang mengacu pada protokol keamanan, kebersihan, dan kesehatan," lanjutnya.
Ia mengaku, melalui implementasi QRIS, transaksi non tunai menjadi cepat, mudah, murah, aman dan handal.
Hingga Juni 2020, Bambang membeberkan, jumlah merchent yang telah mendaftarkan diri untuk menggunakan QRIS di Sulawesi Selatan mencapai 92.009 atau tumbuh sebesar 173% (ytd) sejak Desember 2019.
"Tingkat pertumbuhan di Sulsel berada di atas pertumbuhan nasional (127,1%; ytd) dan juga menempati posisi ke-8 sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan tertinggi diantara wilayah kerja Bank Indonesia," tutupnya. (Anti/fajar)