FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Meningkatnya masyarakat yang bertransaksi di Pegadaian membuat Manajemen Kanwil VI Makassar lebih memperketat lagi Protokol Pencegahan Covid-19 di outlet mereka. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penularan virus tersebut.
Alim Sutiono selaku Pemimpin Wilayah menyampaikan, bahwa pihanya konsisten menerapkan protokol pencegahan kesehatan di outlet apalagi pada jam tertentu di mana nasabah cukup ramai.
"Kapasitas ruang pelayanan kami kurangi, hanya 50 persen dari kapasitas ruangan yang tersedia. Nasabah yang ingin bertransaksi juga dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal gun, wajib menggunkan masker, mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak,” ujarnya, Rabu (23/9).
Pantauan media juga menunjukkan bahwa loket tempat bertransaksi sudah dilengkapi dengan pembatas berupa akrilik atau plastik. Hal ini untuk mencegah adanya droplet yang mungkin terjatuh baik dari nasabah ataupun karyawan.
Alim menambahkan bahwa jika ada karyawan yang dinyatakan positif berdasarkan hasil PCR maka karyawan tersebut wajib untuk melakukan isolasi mandiri jika tidak menunjukkan gejala. Sementara jika bergejala akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang telah bekejasama. Selanjutnya outlet atau kantor akan ditutup selama tiga hari untuk dilakukan sterilisasi.
"Kami senatiasa mengajak masyarakat untuk bertransaksi melalui Pegadaian Digital Service, namun kalaupun harus tetap datang ke outlet wajib untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku,” tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Humas IDI Kota Makassar, Dr. Wahyudi Muchsin, menyampaikan tanggapan mengenai pelayanan di Pegadaian Wilayah Makassar.