Terkait pemberitaan PAREPOS selama ini, kata Taufan Pawe, diyakininya selalu ada nilai edukasi, kritisinya cerdas. "Daun selembar pun dijalan nampak dan dikritisi. Dari situlah saya bergerak. Jadi jika saya dkritisi secara cerdas, maka saya pun akan menyelesaikannya secara cerdas pula. Yang salah jika sengaja mencari titik lemah pemerintah dan itu tidak boleh dalam dunia pers,"imbuhnya. "Mencari titik lemah itu bukan penyemangat, dan saya melihat PAREPOS mengkritisi sebagai upaya edukatif," tambahnya.
Jadi kiranya, dalam rapat kerja yang menjadi moment untuk mengevaluasi kinerja. Maka melalui monitoring dan evaluasi (Monev) akan mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan. Dimana saat ini di era digital, tim jurnalis hanya diujung jari sudah mampu menghasilkan berita. Namun, hal itu masih kurang rasanya jika tak membaca media cetak.
"Lain nikmatnya membaca berita di handphone dengan secara fisik dalam bentuk cetak. Ada kenyamanan tersendiri membaca berita melalui media cetak, tinggal kedepan harus dipikirkan bagaimana membuat durasi, narasi dalam satu media cetak yang kesannya tetap update," harapnya.
Sebelumnya, Direktur Harian PAREPOS, Drs Mappiar HS MSi menuturkan, setiap tahun Fajar Group melaksanakan rapat kerja yang disenergikan dengan pemerintah setempat. Namun, dengan kondisi pandemi saat ini hal itu sulit terlaksana.
Makanya, pihaknya sengaja untuk datang dan meminta agar rapat kerja ini dibuka secara resmi oleh pak Wali Kota untuk selanjutnya akan kita laksanakan, Rabu 23 Desember, besok dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan jumlah terbatas pula.