Ukiran Kalimat Tauhid di Dinding dalam Kakbah Juga Ditemukan di Masjid Al Markaz Makassar, Kok Bisa?

  • Bagikan

"Saya juga terlibat dalam arsitekturnya. Saya beres kuliah 1987. Saya beres kuliah arsitektur saya langsung kerja sama bapak. Bapak itu senang nulis kaligrafi. Jenis kaligrafi beliau adalah kaligrafi kufi yang polanya berdasarkan geometris. Kaligrafi Kufi dikembangkan di Persia, daratan Iran. Cuma bapak mengolah lagi versinya dia. Jadi yang kita lihat di Al Markaz dan di Masjidil Haram itu benar adanya. Itu kaligrafi kufi namanya," terang Fauzan kepada fajar.co.id, Senin (8/2/2021).

"Jadi bukan dapat dari mimpi. Tapi karena bapak basicnya arsitek, dia tidak akan terlepas dari garis simetris dan lingkaran. Jadi dia mengembangkan dari basicnya itu," sambungnya.

Dalam membangun Al Markaz, diakui Fauzan, Achmad Noe'man mengadopsi gaya arsitektur Masjid Katangka di Gowa. Ia memasukkan unsur-unsur budaya lokal yang tampak pada bentuk atap masjid. Bentuk atap tidak bundar, tetapi limas, seperti atap rumah-rumah tradisional masyarakat Bugis.

"Sebelum membangun itu, kami sempat jalan-jalan kemudian melihat masjid kuno yang tertua di Gowa. Yang atapnya berbentuk limas," akunya. (endra/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version