Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto, yang juga menjadi salah satu narasumber, menyebutkan, ada tiga poin yang harus diperhatikan oleh pemimpin muda yang saat ini menjadi nakhoda di daerah masing-masing. Ketiga poin itu adalah pemikiran atau program tidak dibatasi oleh periodisasi masa jabatan. Harus berpikir mewariskan sistem program yang bisa dilanjutkan dan dinikmati setelah dirinya menjabat. “Bukan hanya mewariskan infrastruktur,” jelas Luhur.
Dosen Fisip Unismuh ini menambahkan, poin kedua, pemimpin muda harus membentengi diri dari perilaku menyimpang. Yang ketiga, kata dia, pemimpin muda harus bisa mendorong tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. “Pemimpin muda jangan takut berdialog, karena dengan dialog bisa juga menghasilkan solusi-solusi cerdas,” pungkasnya. Turut pula hadir sebagai narasumber, Bupati Maros Chaidir Syam, TGUPP Sulsel Bidang Pendidikan, Prof Hari Tahir, dan Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel Ema Husain (rls/fnn)