FAJAR.CO.ID, MAKALE -- Rencana Pemkab Tana Toraja mengosongkan lapak Pasar Seni Makale mendapat perlawanan dari pedagang. Mereka mengadukan nasibnya ke kantor DPRD, Kamis, 29 April.
Hasilnya Komisi II DPRD Tana Toraja minta para pedagang tetap melakukab usahanya di lokasi pasar seni. Pedagang pasar seni yang sehari harinya berjualan aksesori Toraja dan kerajinan tangan lainnya itu resah.
Mereka diminta mengosongkan lokasinya. Pemerintah berencana menjadikaan lokasi tersebut sebagai rempat pelatihan dan workshop UKM dan pengrajin lainnya.
"Rencananya akan jadisentra dan pelatihan kerajinan dan para pelaku UKM lainnya, " ujar Sekda Tana Toraja (Tator) Semuel T Bura , Kamis 29 April.
Terpisah Ketua Komisi II DPRD Tator Semuel Pali Tandirerung mengatakan pihaknya setelah menerima aspirasi para pedagang. Pihaknya merekomendasikan untuk tidak dilakukan pengosongan dan pemindahan seperti rencana pemda.
"Ini mengingat pandemi, semua kena dampak. Pedagang kita minta tetap melakukan usahanya. Lokasi atau lapak kosong itu yang digunakan untuk workshop, bukan memindahkan pegadang, " jelas Semuel,
Salah seorang pedagang, Yuni Bidangan berharap tak ada penutupan usaha. Dia tetap meminta agar aktivitas berjualan tak berhenti. Apalagi modalnya, berasal dari pinjaman bank. Diapun tak bisa lagi membayar, jika usahanya ditutup. (fkt/ful)