FAJAR.CO.ID, MAMASA -- Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 1 Juli 2021 di Mamasa, Sulawesi Barat. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Bagaimana Berbelanja Daring dengan Dompet Digital”. Kegiatan ini diikuti sebanyak 721 peserta dari berbagai kalangan usia dan profesi.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Rane Hafied selaku Digital & Social Strategy, Ramsiah Tasruddin selaku dosen Ilmu Komunikasi UIN Alauddin, Zhera Arindita selaku selebgram, dan Fitriany selaku pengamat ekonomi sekaligus dosen Ekonomi STIE Nobel Indonesia. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Richard Lioe. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Rane Hafied yang membawakan tema "Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi Elektronik". Rane menggarisbawahi alasan penggunaan dompet digital, diantaranya adanya Gerakan Nasional Non-Tunai, aman dan praktis, memiliki catatan transaksi, dan banyak promosi menarik. Namun, ada sisi lainnya, seperti pembelian secara impulsif dan kesediaan merchant yang terbatas.
Berikutnya, Ramsiah Tasruddin menyampaikan materi berjudul "Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Maya". Ramsiah mengungkapkan hasil studi perusahaan riset pemasaran Indonesia yang menyatakan bahwa terdapat tiga motivasi dan karakter yang membuat konsumen gemar menggunakan transaksi digital, yaitu tidak takut akan pembayaran nontunai, menikmati pembayaran nontunai dan memperkaya hidup, serta adanya anggapan bahwa pembayaran nontunai merupakan sebuah tren baru.