FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA -- Pemenuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat Ollon desa Bau, Kecamatan Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja, masih sangat minim.
Di sana, hanya satu jembatan gantung yang menghubungkan desa Bau menuju Kecamatan Bonggakaradeng. Itu pun, harus memakan waktu hingga 1 sampai 2 jam.
"Biasanya warga lebih memilih menyeberangi sungai karena itu lebih dekat," kata Kepala Lembang Bau, Karman Loda, Rabu, 5 Januari.
Menurut Karman, saat Plt Gubernur Sulsel berkunjung ke Ollon, dia menjanjikan adanya bantuan untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp20 miliar.
Ollon memang menjadi salah satu wilayah fokus pengembangan objek wisata di Tana Toraja, setelah kunjungan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
"Kita ini butuh jembatan pak. Kalau ada orang sakit biasanya kami tandu terobos sungai, karena lewat itu paling dekat. Bahkan, dulu itu ada orang yang sakit meninggal diperjalanan," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, viral foto beberapa warga Ollon sedang menggotong seorang kakek bernama Donden (71) yang sedang sakit menyeberangi sungai yang cukup deras menuju Puskesmas Kecamatan.
Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerun mengakui, ketersediaan fasilitas kesehatan dan infrastruktur jalan menjadi tantangan Pemda Tana Toraja di wilayah terpencil.
"Memang ini satu tantangan yang kita hadapi di wilayah terpencil. Karena infrastruktur kesehatan kita masih terbatas, dan hanya sampai di Kecamatan," bebernya kepada FAJAR.
Mengenai pembangunan jembatan kata Theo, pihaknya sudah melakukan pengusulan ke Pemprov Sulsel. Pasalnya, untuk pembangunan jembatan menggunakan anggaran yang cukup besar.