FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan pemerintah agar mengevaluasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen jika kasus penularan Omicron terus meningkat cepat.
Apalagi pemerintah pusat sudah memprediksi puncak kasus Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
"Prediksi yang diungkapkan pemerintah pusat harus dijadikan alarm oleh Kemendikbudristek. Jangan sampai sekolah menjadi cluster baru penyebaran Omicron. Terjadinya learning loss di tengah generasi muda memang harus jadi perhatian, tapi jiwa dan kesehatan generasi bangsa tidak boleh dijadikan eksperimen," tandas Ahmad Basarah di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Minggu (16/1/2022), mengungkapkan berdasarkan trajectory kasus Covid-19 varian Omricon di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Inggris dan Afrika Selatan telah melewati puncak harian kasus varian Omicron, namun peningkatan kasus Covid-19 di India, Thailand, dan Filipina masih cukup tinggi.
Menurut Ahmad Basarah, berdasarkan prediksi pemerintah pusat itu, semua pihak yang berkaitan dengan dunia pendidikan mestinya menyadari bahwa lambat laun peningkatan kasus Omicron di Indonesia juga akan terjadi.
Anggota DPR RI dari Komisi X yang antara lain membidangi pendidikan ini prihatin dengan cepatnya penularan Omicron di Indonesia yang mencapai 748 kasus pada pertengahan Januari 2022.