Susi Pudjiastuti Curiga Masih Ada Tempat Kerangkeng Lain yang Serupa dengan Rumah Bupati Langkat

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Susi Pudjiastuti curiga dugaan perbudakan yang terungkap di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin pasca terjaring OTT oleh KPK tidak hanya satu lokasi. Melainkan banyak tempat.

Hal itu diungkapkan Susi melalui akun Twitternya yang dikutip Fajar.co.id. Menurutnya, kasus seperti ini tak bisa ditolerir.

"Perbudakan modern adalah hal yg tidak bisa lagi kita tolerir. Saya khawatir ini bukan satu2 nya tempat seperti ini. Keji & tidak berperikemanusiaan. Bupati Langkat Punya Penjara Diduga untuk Perbudak Puluhan Pekerja Sawit," tulis Susi.

Terbaru, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini geram dengan kabar bahwa puluhan pria yang mendekam di dalam kerangkeng itu terpapar narkoba. Susi tak bisa berkata apa pun.

Dia hanya membuat emoticon marah dengan me-retwet sebuah pemberitaan yang menyebut pria yang ada dalam kerangkeng itu terpapar narkoba.

Untuk membuktikan itu, Polda Sumut bersama BNN melakukan screening (tes urine) kepada sekitar 27 orang pasien di kerangkeng yang berada di lahan belakang rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin.

Screening itu dilakukan untuk memastikan apakah benar para pasien yang berapa di kerangkeng manusia itu memang terpapar narkoba atau tidak.

“BNNP dan Ditresnarkoba melakukan screening untuk memastikan apakah warga binaan tersebut betul terpapar narkoba. Jadi, langkah screening itu masih dilakukan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.

Mantan Kapolres Biak, Papua itu, mengungkapkan, ternyata selama ini, para pasien yang dimasukkan ke kerangkeng itu, diterima hanya melalui surat pernyataan saja.

  • Bagikan