FAJAR.CO.ID, SURABAYA – Ratusan pekerja migran Indonesia (PMI) kemarin (28/1) meninggalkan Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, setelah menjalani karantina selama tujuh hari. Satu per satu PMI mengantre di depan Gedung Bir Ali untuk mengurus dokumen mulai dari paspor hingga surat bebas Covid-19 sebelum dijemput pemerintah daerah (pemda) asal PMI.
Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Sugianto mengatakan, sebanyak 126 orang PMI telah dipulangkan ke daerah asal. Mereka terdiri 123 orang yang menjalani karantina di asrama haji selama sepekan dan tiga orang yang di rawat di RS Haji. PMI yang dirawat tersebut dalam kondisi membaik dan bisa dipulangkan.
“Alhamdulillah, semua PMI sudah dipulangkan ke daerah asal. Mereka dijemput oleh pemda dan keluarganya,” kata Sugianto. Rata-rata PMI yang dipulangkan berasal dari Gresik, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, dan Lamongan. Mereka akan kembali menjalani pemantauan selama karantina mandiri 14 hari di daerah masing-masing.
“Tujuan penjemputan oleh pemda setempat untuk mempermudah pemantauan. Mereka diantar langsung ke rumah. Kemudian perkembangan kesehatan akan dikontrol oleh puskesmas,” ujar Sugianto.
Menurut dia, secara keseluruhan selama karantina sudah berjalan dengan baik. Hanya saja, para PMI terlalu lama menunggu jemputan dari pemda setempat. “Kalau bisa ke depan bisa lebih cepat,” katanya.
Setelah kepulangan PMI, pihak Asrama Haji Sukolilo melakukan pembersihan di semua ruangan yang digunakan oleh PMI selama karantina. Di antaranya, menguras bak mandi, membersihkan kamar mandi, kamar tidur, mengganti seprei, dan penyemprot disinfektan. “Tempat ini steril sembari menunggu kedatangan PMI kloter kedua,” ujarnya.