FAJAR.CO.ID -- Ucapan "Pakintaki" akhir-akir ini begitu viral menyentak pengguna media sosial. Sesuai dengan maknanya, PAKINTAKI=MENYENTAKKAN. Kata itu betul-betul mampu menyentakkan (kata dasar SENTAK yang berarti tersadar tiba-tiba).
Menurut pelestari bahasa daerah Sulsel, Dr Azis Nojeng, kata "Pakintaki", berasal dari bahasa Makassar. Dalam pemakaiannya sehari-hari, kata ini kadang disama-artikan dengan TAKBANGKA, TAKKIJANG, TAKKENDEK yang hampir memiliki arti yang sama yakni "Kaget" atau "Terperanjat".
"Hanya saja bentuk kagetnya itulah yang membedakannya jika kita mencoba menjabarkan kaget itu dalam bahasa Makassar. Sama halnya dengan jatuh, memiliki banyak kata dalam bahasa Makassar sesuai dengan keadaan jatuhnya," kata Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar ini.
Misalnya, lanjut seniman yang dikenal kocak ini, ada istilah TAPPECCOROK (jatuh dalam keadaan terpeleset), TAKROMPANG (jatuh dalam keadaan tersandung), dan masih banyak bentuk jatuh yang lain, seperti TATTINDOLAK, TAPPANYUNNYUK, TAKGAMAPPASAK, TATTINOMPANG, dan lain sebagainya.
"Kembali ke kata PAKINTAKI, juga memiliki bentuk lain sebelum menjadi kata kerja yakni TAKKINTAK merupakan kata sifat yang berarti Tersentak. Sebenarnya, juga memiliki bentuk peleburan bentuk lain, yakni TAKKINTAKI= DIA TERSENTAK," urai Nojeng, sapaan karibnya.
Mengapa akhir-akhir ini yang viral, PAKINTAKI bukan TAKKINTAKI? Tanpa sengaja, penutur pertama kata itu yang berdomisili di Kabupaten Jeneponto mengucapkan dengan santai dan dalam keadaan ingin bersenda gurau. Namun, pada kenyataannya, kata PAKINTAKI memiliki makna yang begitu dalam, yakni SENTAKKAN.