FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir lagi-lagi disorot soal adanya pejabat di BUMN yang dianggap memiliki pemikiran radikal. Hal itu diungkapkan oleh pegiat media sosial, Nicho Silalahi.
Awalnya, Erick mengomentari cuitan Komisaris PT Pelayaran Nasional (Pelni), Dede Budhyarto di Twitter yang merespon banyaknya bully-an dan hinaan kepada Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara toa masjid dengan gonggongan anjing.
Dalam cuitannya tersebut yang dilihat, Dede Budhyarto bilang, Yaqut selaku Ketua Banser, dia memiliki anggota di seluruh Indonesia hampir tujuh juta anggota.
Dia mengingatkan para anggota Banser agar tetap siap jika di pecundangi oleh kelompok tertentu.
"Jumlah anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser NU di seluruh Indonesia 7 Juta, jangan sampai lengah dipecundangi gerombolan radikal yg jumlahnya sauprit tapi berisik (di Social Media). MARI BERGERAK BERSAMA, HANCURKAN GEROMBOLAN PENGASONG AGAMA ITU!," tulis Dede.
Nicho pun bereaksi. Dia meretweet cuitan Dede dengan menandai Erick sebagai orang nomor satu di BUMN, dan punya wewenang untuk menindak pejabatnya di BUMN.
"Pak @erickthohir. Pantas aja BUMN Pada Rugi (Bangkrut) wong komisarisnya diisi model gini. Seharusnya Komisaris itu fokus ngurusin kerjaan agar BUMN Bisa untung bukan malah berceloteh ga jelas gini. pak @erickthohir apa Pelni sudah untung ? Kok jualannya Radikal Radikul sih ?," tanya Nicho. (Ishak/fajar)