Feeder Tak Maksimal, Belum Ada Titik Tengah Teman Bus dan Pete-pete

  • Bagikan
Anggota Komisi C DPRD Kota Makassar Andi Suharmika

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota Komisi C DPRD Kota Makassar Andi Suharmika juga angkat bicara. Menurutnya belum ada win-win solution antara kedua pete-pete dan teman bus.

Fungsi feeder atau pengumpan sama sekali belum terimplementasi dengan baik. Akibatnya sopir pete-pete justru merasa kehilangan lahan mata pencariannya.

"Makanya saya bilang harus diberi akses (pete-pete) ini, harus diakui belum optimal memang fungsi feeder," kata dia.

Dia mengakui kehadiran Teman Bus sebagai saran transportasi yang ideal sangat dibutuhkan, namun pete-pete juga tidak bisa dikesampingkan sebab selama beberapa dasawarsa ke belakang berperan besar terhadap pertumbuhan kota.

"Sekali lagi, makanya rute itu harus dibagi secara adil dan baik," tandas legislator Golkar ini.

Sebelumnya Manejemen transportasi perkotaan yang baik itu ialah semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin menuntut adanya angkutan massal.

Pakar Transportasi UMI Prof Lambang Basri menagatakan di seluruh dunia seperti itu sudah seperti itu pengaturannya. Olehnya, pengambil kebijakan tingkat provinsi dan kota perlu mengubah manajemen tranportasi publik. Terutama kata dia, bagi Teman Bus dan Pete-pete.

Ia menjelaskan, harus ada komitmen bersama untuk mewujudkan sistem transportasi yang berhirarki, bersinergi dan terintegrasi.

Hal itu menjadi penting karena transportasi pada jalan utama jika dioperasikan maka harus merupakan angkutan yang lebih besar sesuai dengan trayek atau jaringan trayek pada koridor yang lebih besar dan lebih panjang. Sama halnya, jelas Lambang, dengan hirarki jalan.

  • Bagikan