Gejolak Pangan Setiap Memasuki Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, Ekonom UNIKU Sampaikan Ini

  • Bagikan
Warga antre membeli minyak goreng murah. (jpc)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Stok kebutuhan pangan kerap mengalami gejolak setiap memasuki Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Maka dari itu, perlu upaya pengendalian stok dan menjaga ketersediaan pangan saat Ramadan.

Menurut ekonom dari Universitas Kuningan (UNIKU) Jawa Barat Faishal Rahimi, gejolak pangan saat memasuki Ramadan sampai Idul Fitri kerap terjadi. Hal itu bagian dari momentum tahunan di Indonesia.

“Gejolak pangan pasti akan terus terjadi. Ini bagian dari momentum setiap tahunnya. Apalagi permintaan biasanya naik, pemerintah tidak perlu panik, cukup diantisipasi,” kata Faishal dalam keterangannya, Selasa (5/4).

Faishal mengatakan, ketersediaan pangan tentu berbicara hulu pertanian. Bagi Kementerian Pertanian (Kementan) harus menjamin ketersediaan bibit, pupuk, hingga infrastruktur pertanian. Semua itu untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “Ini berkaitan dengan hulu pertanian. Saya rasa Menteri Pertanian sudah maksimal dalam membantu para petani,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Faishal, infrastruktur pertanian sangat penting untuk menjamin peningkatan produksi bagi para petani. Hal itu juga sangat berpengaruh saat Ramadan atau Idul Fitri. “Tugas selanjutnya pengendalian harga, jangan sampai tidak stabil,” jelas Faishal.

Faishal menyebut, saat ini Kementan sedang gencar-gencarnya melakukan terkait mekanisasi pertanian. Menurut dia, penerapan mekanisasi pertanian itu dapat menghasilkan percepatan peningkatan mutu pengolahan tanah, peningkatan intensitas pertanaman (IP), dan efisiensi biaya produksi.

  • Bagikan