FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Digitalisasi kehidupan masyarakat Indonesia semakin cepat terjadi, terutama dalam kurun dua tahun terakhir. Sebagai perusahaan telekomunikasi digital (digital telco) terdepan di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah dan akan terus membantu pemerataan serta peningkatan kualitas digitalisasi yang tengah terjadi.
Transformasi yang berlangsung harus dilandasi tekad untuk mendorong terwujudnya kedaulatan digital Indonesia. Untuk mencapai kedaulatan digital tersebut, setidaknya ada tiga ranah yang harus diciptakan yaitu lingkungan, masyarakat, dan ekonomi digital.
Lingkungan digital salah satunya bisa diciptakan melalui pemenuhan kebutuhan infrastruktur telekomunikasi yang merata. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sejak 2019 hingga 2022 investasi APBN untuk pembangunan infrastruktur digital telah mencapai Rp75 triliun.
Upaya membangun infrastruktur digital yang mumpuni dan merata tidak semata dilakukan pemerintah. Hingga Desember 2021, Telkom telah membantu menghadirkan berbagai infrastruktur seperti 170.885 kilometer kabel fiber optic yang membentang di sepanjang Nusantara, 251.116 Base Trasceiver Station (BTS), serta 14,1 juta optical port yang membantu 8,6 juta pelanggan IndiHome terhubung dengan dunia melalui sambungan internet.
Pembangunan kedaulatan digital juga perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Literasi dan inklusi digital masyarakat harus terus ditingkatkan demi menambah kualitas digitalisasi. Mengacu data Kementerian Komunikasi dan Informatika, indeks literasi digital Indonesia ada di angka 3,49 dari rentang 0-5. Ini menandakan tingkat literasi digital masyarakat kian matang dan siap menjadi modal kuat untuk bersaing di era society 5.0.