Renovasi Bandara Halim Perdanakusuma Habiskan APBN Rp6 Triliun Tetapi Diserahkan ke Swasta, Said Didu: Bukti Nyata Kerja Oligarki

  • Bagikan
Ilustrasi

FAJAR.CO.ID -- Lahan seluas 21 hektare di Bandara Halim Perdanakusuma telah resmi diserahkan ke PT Angkasa Transportindo Selaras. Namun, ramai diberitakan bahwa PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) adalah anak usaha dari PT Lion Air Group.

Saat ini, ATS merupakan anak perusahan dari PT Whitesky Airport Asia milik Whitesky Group. Perusahaan tersebut bergerak di bidang operator maskapai penerbangan tidak berjadwal berbasis helikopter di Indonesia.

Berdasarkan keterangan resmi Jumat (22/7/2022), ATS tengah memasuki masa transisi setelah Angkasa Pursa II hengkang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Chief Executive Officer (CEO) Whitesky Group Denon Prawiraatmadja menegaskan bahwa pihaknya kini yang memegang konsesi atas bandara yang terletak di Jakarta Timur tersebut.

“Saat ini pemegang konsesi Bandara Halim Perdanakusuma adalah PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS. Di mana penguasaan aset BMN seluas 21 ha milik TNI-AU adalah PT ATS berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) No. 527/PK/PDT/2015,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/7/2022).

Bandara yang dulunya bernama Lapangan Terbang Cililitan tersebut memang sudah tidak lagi beroperasi sejak Januari 2022. Hal tersebut karena adanya proses revitalisasi guna memperbaiki fasilitas untuk meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.

Terkait hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengungkap adanya kejanggalan yang dinilainya berpotensi merugikan keuangan negara.

"Penyerahan Bandara Halim ke Lion Grup bukti nyata kerja Oligarki. Setelah direnovasi dg habiskan uang Negara APBN sktr Rp 6 trilyun - langsung diserahkan ke swasta. Kurang enak apalagi?," tulis Said Didu di akun twitternya, @msaid_didu, dikutip fajar.co.id, Minggu (24/7/2022).

  • Bagikan