Siapa saja yang memiliki risiko mendengkur?
dr Yunian menjelaskan, semua orang mempunyai risiko terhadap dengkur. Terutama bagi orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, perokok dan peminum alkohol berlebih.
Pada anak-anak, risiko mendengkur bisa naik apabila anak tersebut mempunyai amandel yang besar.
“Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa mendengkur pada anak-anak mempunyai hubungan erat atau berkaitan secara signifikan dengan adanya pembesaran amandel pada anak,” jelasnya.
Kemudian faktor lainnya yang dapat menyebar risiko mendengkur adalah dengan orang gangguan pada hidung.
Karena apabila seseorang mempunyai gangguan pada hidung, pada saat tidur hidung akan tersumbat. Hal ini akan menyebabkan seseorang bernafas melalui mulut.
Seperti yang diketahui, mulut itu berfungsi sebagai organ pencernaan, jadi bukan organ pernapasan.
Oleh karena itu, ketika mulut berubah fungsi menjadi organ pernapasan, karena hidung mempet atau tidak bisa bernafas saat tidur, otomatis otot-otot di belakang mulut akan melemah.
Hal ini akan menyebabkan mendengkur. Sehingga mendengkur ini erat kaitannya dengan penyakit hidung.
“Kemudian penyebab lainnya adalah kelainan pada struktur muka, misalnya dagu yang kecil atau lidah yang besar itu bisa meningkat risiko mendengkur,” tandasnya. (selfi/fajar)
