FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dalam rangka perbaikan citra kepolisian di tengah pemberitaan pembunuhan anggota Polri Brigadir J, kepolisian dituntut terus memperbaiki kinerja. Termasuk dalam rangka proses penerimaan calon siswa (Casis) Polri.
Anggota DPD RI, Abd Rachman Thaha (ART), menyampaikan penerimaan Casis ini kerap menjadi sorotan publik dari tahun ke tahun. Ia mendapat informasi bila penerimaan ini mempunyai anggaran tersendiri dari Mabes Polri.
"Saya mendapatkan info dari masyarakat dan melalui media online adanya Oknum Polisi diduga menerima suap dalam proses seleksi penerimaan Calon Anggota Polri tahun 2022," kata ART.
Terutama di Palu, Sulawesi Tengah yang mana ditemukan uang bernilai Rp4,4 M untuk melakukan suap. Bahkan penangkapan oknum polisi Briptu D tersebut sejak tanggal 28 Juli 2022 namun baru terbongkar. Oknum ini bertindak sebagai pengumpul dana calon Casis. Karenanya ART meminta ini menjadi atensi buat Kapolda Sulawesi Tengah.
"Jaringan kejahatan ini mesti dibongkar sampai akar-akarnya, sehingga tidak ada lagi oknum polisi mau mencoba-coba bermain dalam ranah proses Casis Polri. Saudara Kapolda harus berani membongkar jaringan tersebut. InsyaAllah ke depan saya akan bentuk tim DPD RI untuk turun ke Polda Sulteng lakukan kunjungan kerja," bebernya.
Ia meminta masyarakat jangan mempertahankan budaya-budaya menyuap untuk kepengurusan. Sehingga terkesan menghalalkan segala cara. Modus begini yang pada akhirnya terstigma di masyarakat kalau mau masuk polisi siapkan uang. (nsrn)