Meski demikian sebagian warga masih mengambil airnya untuk kebutuhan di toilet.
Warga lainnya, Abdul Salam mengatakan sebagian masyarakat bahkan harus membeli air dari mobil tangki.
Dimana harga air bersih yang dijual air bervariasi, mulai dari Rp2000 per jerigen dan Rp8000 sampai Rp10 ribu per drum.
"Bagi yang ada uang, ya mereka biasanya beli. Karena disini ada pemasok air harga per jerigennya itu Rp1000 sampai Rp2000. Juga Rp8000 per drum. Tapi biasanya itu hanya bertahan sampai malam saja," sebutnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Fadli mengatakan kalau pihaknya akan segera menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di daerah pesisir.
"Jadi memang ada tiga Kecamatan di daerah pesisir yang langganan krisis air bersih saat kemarau. Seperti Kecamatan Maros Baru, Lau dan Bontoa," ungkapnya.
Hanya saja untuk Kecamatan terparah berada di Kecamatan Bontoa.
"Kita sementara pendataan untuk penyaluran air bersih di daerah yang kekeringan. Jadi kita berkoordinasi dengan pihak desa setempat dimana akan dipusatkan penyaluran air bersihnya. Supaya masyarakat bisa kebagian semua," jelasnya.
Diakuinya setiap tahun penyaluran air bersih dilakukan ditiga wilayah.
"Kita fokus di daerah yang terdampak kekeringan, karena tidak semua wilayah juga yang kena," katanya.
Rencananya kata dia, pihaknyavakan menyalurkan 80 tanki air di wilayah kekeringan.
"Ada jadwalnya nanti. Misalnya Senin di Desa ini. Penyaluran ini akan kita lakukan selama dua bulan," sebutnya. (rin)