FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) menyebut tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kontribusi besar dalam keberlangsungan Pemerintahan. Oleh karena itu dia tidak sepakat jika para tenaga honorer atau sukarela dihapus.
Hal tersebut ditegaskan oleh Bupati lulusan Magister Monash University Australia ini saat menjadi narasumber dalam pelatihan kepemimpinan administrator angkatan IV tahun 2022 di Aula Gedung B PPSDM Regional Makassar, Jumat (2/9/2022), kemarin.
"Kami sangat tidak setuju jika tenaga honorer atau sukarela di daerah dihapus, mereka memberi banyak kontribusi terhadap jalannya pemerintahan di daerah," bebernya.
ASA menilai, kebijakan Pemerintah Pusat yang meminta Pejabat Pembina Kepegawaian di daerah untuk menghapus tenaga non ASN di daerah karena melihat besaran gaji para tenaga non ASN yang besar. Bahkan melebihi Upah Minimun Regional (UMR) seperti di Jakarta.
Akan tetapi, kondisi ini jauh berbeda yang terjadi di daerah. Pendapatan yang mereka dapatkan tidak sama dengan tenaga non ASN di daerah. Sehingga non ASN tidak memberatkan keuangan daerah. "Mungkin pusat berpikir gaji honorer di Jakarta sama dengan daerah sehingga harus dilakukan pemetaan, padahal jauh berbeda," ungkapnya.
Selain itu, jika non ASN dihapus maka akan berdampak terhadap jalannya roda pemerintahan. Terutama di sektor pelayanan publik. "Siapa lagi yang mau jadi Satpol PP atau Petugas Pemadam kebakaran, mereka semua tenaga non ASN, pasti akan berdampak jika dihapus," tambahnya.