Menuju Satu Data Kemiskinan, Perbankan dan Lembaga Zakat di Sinjai Apresiasi Inovasi Sibantuki

  • Bagikan

Oleh karena itu, kehadiran aplikasi Sibantuki ini akan menyajikan data kemiskinan satu data dan bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Semua indikator kemiskinan yang menjadi tupoksi OPD akan disajikan dalam aplikasi ini. Misalnya, indikator jamban, sanitasi, air bersih, atau rumah tidak layak, maupun indikator lainnya.

Sehingga, pihak perbankan maupun lembaga zakat yang memiliki program pengentasan kemiskinan dapat mengakses aplikasi tersebut. "Kalau perbankan atau lembaga zakat punya program bedah rumah, bisa mengakses aplikasi ini, siapa yang layak untuk dibantu, akan ditampilkan kondisi rumah dan titik koordinat rumahnya, begitupun indikator lainnya, bisa dicek langsung di aplikasi," jelas Irwan.

Saat ini, ada enam desa menjadi lokus penerapan aplikasi ini. Seperti, Desa Baru, Lamatti Riawang, Biroro, Palae, Kassii Buleng, dan Sukamaju. Enam desa ini akan menjadi acuan untuk menentukan pola dalam penerapan Sibantuki di desa lainnya.

Diketahui, Sibantuki merupakan proyek perubahan Kepala Bappeda Sinjai yang saat ini menjadi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar.

Pimpinan Bank Sulselbar Cabang Sinjai, Muhammad Anas mengatakan, selain untuk mencari profit, pihaknya ditekankan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kegiatan sosial. Oleh karena itu, inovasi Sibantuki akan memudahkan mereka dalam menentukan penerima bantuan.

"Kami sangat apresiasi inovasi ini karena akan memudahkan kami mencari data warga miskin sesuai program sosial yang kami laksanakan, apalagi kami memang diarahkan untuk melakukan kegiatan sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," kuncinya. (sir/fajar)

  • Bagikan