Lebih lanjut, di zaman now saat ini kompetensi sudah menjadi sebuah keharusan, karena zaman sekarang ini zaman yang memang kompetensi itu menjadi sebuah standar utama bahkan dihampir semua lini, bukan hanya di pemerintahan bahkan di organisasi sosial pun juga kompetensi itu sudah menjadi ukuran untuk memberikan nilai tambah bagi seseorang.
Bahkan, dibeberapa perusahaan juga sudah menjadikan beberapa kompetensi teknis sebagai bagian dari lifeskill itu untuk memberikan penilaian tambahan.
"Kalau di Pemarintahan sudah jamaah karena standar kompetensi itu akan menjadi ukuran untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Artinya pergantian itu salah satu ukurannya adalah kompetensi," tuturnya.
Sementara Kepala Badan Diklat PMI Pusat, Arifin Muh Hadi, mengapresiasi gerak cepat PMI Makassar yang terus
berbenah diri untuk membangun sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan.
"Tentunya dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini, Makassar ini bisa menjadi kerangka acuan uji kompetensi dan sertifikasi di wilayah Sulawesi, bahkan Indonesia Timur," ucap Arifin Muh Hadi.
Diketahui, pelaksanaan uji kompetensi dan lokakarya ini berlangsung selama tiga hari, 13 hingga 16 September 2022.
Peserta yang mengikuti ini berjumlah 15 orang, terdiri dari PMI Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Makassar, Bali dan Bogor. (rls)