FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA --- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan resmi menarik 10 tenaga Pendamping Gizi Desa setelah 7 bulan melakukan pendampingan pada program Aksi Stop Stunting (ASS) di Kabupaten Luwu Utara, Sabtu (10/12/2022), di Ruang Command Center Kantor Bupati.
Acara ini juga dihadiri Bupati Indah Putri Indriani, Kadis Kesehatan Marhani Katma, Plt. Kepala DP3AP2KB Andi Zulkarnain, Camat Masamba Adjie Saputra, Camat Sabbang Selatan Syahruddin, Camat Rongkong Sofyan Tandi Siolanan dan Camat Malangke Barat Nasruddin Basri.
10 tenaga pendamping gizi desa ini mulai bertugas di Luwu Utara sejak Mei sampai Desember 2022 di 10 lokus desa, yaitu dua desa di Kecamatan Malangke Barat (Malbar), dua di Kecamatan Sabbang Selatan (Sabsel), tiga di Kecamatan Masamba, serta tiga desa di Kecamatan Rongkong.
Berikut 10 desa yang menjadi lokasi penugasan: Pengkajoang (Malbar), Arusu (Malbar), Kalotok (Sabsel), Dandang (Sabsel), Sepakat (Masamba), Lantang Tallang (Masamba), Sumillin (Masamba), Limbong (Rongkong), Kanandede (Rongkong), dan Rinding Allo (Rongkong).
Berdasarkan laporan akhir program ASS yang disampaikan oleh perwakilan Dinkes Sulsel, Sitti Rahmatia, diketahui selama 7 bulan penugasan di 10 lokus desa, terdapat penurunan prevalensi stunting di Luwu Utara, yakni dari 23,27% pada Mei menjadi 18,3% pada November 2022.
Hasil tersebut didasarkan pada penggunaan aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), yang selama ini digunakan untuk merekam dan mencatat data individu balita yang hasil datanya kemudian diolah menjadi sebuah status gizi balita.