Tiga Program Telkom di 2022, Ikut Tekan Pemanasan Global

  • Bagikan

Selain fokus pada penanggulanan climate change, program ini juga memiliki tujuan untuk mengembalikan fungsi alam sebagai media pengatur tata air, perlindungan banjir atau sedimentasi di wilayah hilir, memulihkan dinamika populasi, serta keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.

Program ini dijalankan menggunakan sistem GIS (Geographic Information System) guna meningkatkan data inventarisasi hutan sehingga memudahkan perbaikan kondisi hutan, merencanakan secara memadai untuk jangka pendek dan panjang, memperkirakan pertumbuhan hutan, pendataan jumlah dan jenis pohon, serta report tumbuh kembang hasil reboisasi secara berkala.

Program ini telah terealisasi seluas 64,25 Ha yang tersebar di 8 titik lokasi konservasi seluruh Indonesia. Sepanjang tahun juga, program ini berhasil menghasilkan total 7.656 ton karbon yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Kedua adalah program Penanaman Mangrove. Sebanyak lebih dari 30.000 bibit telah berhasil ditanamkan melalui program ini di beberapa kota yaitu Semarang, Karimunjawa, Cirebon, Banten, dan Magelang. Tanaman Mangrove mampu menyerap karbon 4-5 kali lebih tinggi dan mampu menyimpan karbon hingga jutaan tahun melebihi kemampuan hutan tropis di daratan.

Dengan demikian, realisasi program penanaman Mangrove secara berkelanjutan yang dilakukan oleh Telkom diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi efek rumah kaca guna mendukung penanggulangan perubahan iklim. Dengan target konservasi seluas 4 Hektar, komitemen Telkom dalam program penanaman Mangrove juga bertujuan untuk menjaga ekosistem terumbu karang sertra meningkatkan digital eco-tourism dengan program bantuan Mangrove Conservation to Build Sustainable Eco Tourism.

  • Bagikan