Tekan Biaya Logistik 17 Persen, Logee Bantu Digitalisasi Pengelolaan Ekspor-Impor di Pelabuhan

  • Bagikan
Logee efisiensikan hingga 50% proses operasional ekspor dan impor di Terminal Peti Kemas.

Pengurusan gate pass di pelabuhan sudah menjadi kegiatan operasional sehari-hari oleh Pemilik Barang atau PPJK. Pemanfaatan teknologi juga sudah merambah di terminal pelabuhan dikarenakan sudah menggunakan Terminal Operating System (TOS). Meski begitu, pemesanan truk untuk pengiriman kontainer masih cenderung sulit dan lambat, karena pemilik harus menghubungi pemilik truk satu per satu untuk memastikan ketersediaan. Terlebih lagi, ketika kontainer sudah diangkut di dalam truk, pemilik barang tidak dapat memantau lokasi truk secara real time.

Pengalaman serupa dirasakan oleh Direktur PT Adhika Maju Mandiri, Yosua Suryadhika. Menurutnya, industri logistik dan kepelabuhan di Indonesia merupakan sektor bisnis yang memiliki banyak potensi namun dalam aktivitasnya masih begitu kompleks. “Sebagai pelaku logistik khususnya ekspor dan impor barang, saya merasakan sekali rumitnya proses pengiriman kontainer. Pengurusan gate pass juga memerlukan upaya lebih di mana masih harus membuka beberapa sistem billing Terminal Peti Kemas yang berbeda dan apabila ada masalah dokumen harus datang langsung ke TPK,” ungkap Yosua.

Sebagai platform B2B one stop service solution, Logee mengkolaborasikan pemilik barang atau Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) di Terminal Peti Kemas, dengan menyediakan layanan untuk pengurusan gate pass kontainer ekspor dan impor hingga pencarian armada secara digital ditambah fitur lengkap visibility dashboard hingga digital gate pass yang bisa didapatkan oleh driver.

  • Bagikan