Rumah Tahfiz Ibnu Amir Gelar Wisuda Pertama, Lahirkan 55 Santri Penghafal Al-Quran

  • Bagikan

"Kegiatan seperti ini harus dijaga karena mampu membawa perubahan besar di masa mendatang, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki program Karantina Tahfidz namun khusus untuk yang tingkat SMA,"katanya.

Selain pemerintah provinsi, juga turut hadir Kepala Kementerian Agama Kota Makassar Irman, dalam sambutannya mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan Rumah Tahfidz Ibnu Amir adalah sebuah langkah yang sangat positif dalam membangun generasi cinta Qur’an.

"Kemeterian Agama terus memberikan dukungan penuh terhadap pembinaan-pembinaan baca tulis dan hafal al-Qur’an yang tentunya akan sangat baik dalam memberikan bekal untuk hidup dunia akhirat,"ungkapnya.

Dia memberikan pesan agar dalam menjalankan proses pendidikan di Rumah Tahfidz jangan lupa mengjarkan nilai-nilai nasionalisme agar santri memiliki jiwa religius dan nasionalisme yang baik, cinta agama, cinta negara, dan toleran.

Di akhir acara Kepala Kementerian Agama Kota Makassar juga ikut menguji hafalan santri dengan menjajukan beberapa pertanyaan baik sambung ayat maupun tebak ayat, dengan mudahnya santri menjawab semua pertanyaan beliau sehingga sangat mengapresiasi dan mengakui metode yang di gunakan Rumah Tahfidz Ibnu Amir dalam mengajarkan hafalan bagi santri.

Pada kesempatan yang sama juga turut hadir anggota DPRD Kota Makassar Arifin Dg Kulle, beliau bukan hanya sebagai pejabat namun menjadi bagian dari Rumah Tahfidz Ibnu Amir yang tinggal bertetangga di Mannuruki.

Arkul sapaannya sangat terkesan dengan capaian santri bahkan sempat terharu dan meneteskan air mata melihat santri yang masih belia mampu menghafal al-Qur’an surah al-Waqiah dan Juz 30 dan anak-anak itu adalah warga masyarakat yang tinggal di tempat yang sama dengan tempat tinggalnya, dalam menutup sambutannya beliau menyatakan siap membantu Rumah Tahfidz Ibnu Amir untuk terus berkembang baik dalam dukungan moril maupun materil.

  • Bagikan