Kemenkumham Sulsel, Tuan Rumah Optimalisasi SDP UPT Pemasyarakatan Percontohan se-Indonesia

  • Bagikan

Menindaklanjuti pesan Kakanwil Sulsel Liberti Sitinjak, Indah menyampaikan kegiatan ini harus berdasarkan dengan data yang valid. Menurutnya, jika tidak bersumber dari data, pihaknya dan para peserta tidak dapat mengetahui kondisi kebutuhan tenaga perawat dan dokter se-Indonesia apakah terpenuhi atau tidak dikarenakan harus menangani WBP yang jumlahnya sangat banyak.

Selain itu, Indah mengusulkan kepada Ditjenpas melalui Koordinator Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi, dr. Hetty Widiastuti agar kegiatan kedepannya juga mengumpulkan tenaga medis se-Indonesia. “Dengan mengumpulkan seluruh tenaga medis, teman-teman bisa saling berbagi pengalaman bekerja,” ungkap Indah.

“Selain itu, saya juga minta kedepannya agar mengumpulkan tenaga psikologi di seluruh Indonesia. Tugas mereka berat karena mereka berhadapan langsung dengan WBP yang jumlahnya tidak sedikit,” tambah Indah.

Terakkhir, Indah mengajak seluruh peserta untuk bersemangat dalam upaya mewujudkan kesehatan bagi tahanan dan WBP yang berkualitas dan sesuai standar. “Kewajiban kita untuk melayani dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi dengan baik. Semangat ini adalah bagian dari bakti pengabdian kita bagi bangsa dan negara,” tutup Indah.

Sementara itu, Koordinator Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi Ditjenpas, dr. Hetty Widiastuti dalam laporannya mengatakan peserta yang mengikuti ini terdiri 40 peserta dari Lapas, Rutan, dan LPKA di 33 Kanwil Kemenkumham se-Indonesia yang merupakan UPT Pemasyarakatan Percontohan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) 2021 tentang Penetapan 40 Lapas, Rutan, dan LPKA percontohan Penyelenggaraan Layanan Kesehatan Pemasyarakatan.

  • Bagikan