"Ini adalah cobaan, akan menjadi pengalaman dan sebagai pembelajaran. Sekarang ini saya akan lebih hati-hati," katanya.
“Pada saat itu saya betul tidak memperhatikan sahabat saya Arif mau berjabat tangan dengan saya, karena waktu itu saya sedang terburu–buru masuk ke gedung. Terkait dengan persoalan jabat tangan sudah menjadi kebiasaan saya jika bertemu dengan warga,” tambah Aripin.
Juru Bicara DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief mengaku belum ada pembahasan soal video viral itu. Menurutnya, Golkar Lutim tetap harus fokus pada pemenangan dari pada tenggelam pada masalah itu. "Masih banyak hal lain yang harus dievaluasi ketimbang membahas masalah itu," ujarnya.
Sebelumnya Sekretaris DPD Golkar Sulsel Marzuki Wadeng juga menegaskan tak mengevaluasi Aripin selaku Ketua DPRD Luwu Timur usai membuat heboh jagat maya. "Belum ada pembicaraan untuk itu. Belum dibicarakan apalagi pak ketua (Taufan Pawe) belum kembali dari umroh," kata Sekretaris DPD Golkar Sulsel Marzuki Wadeng.
Hal senada diucapkan ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka. Bahkan dia membela Aripin meski mendapat sorotan masyarakat luas.
"Saya memahami kondisi psikologis pak Aripin dalam menghadapi pemilihan wakil bupati yang sarat dengan tekanan yang ia rasakan," ujar La Kama.
La Kama mengaku telah menyaksikan video yang beredar tersebut. Menurutnya, Aripin tidak punya niat menolak berjabat tangan. Saat ini belum ada jadwal rapat soal itu.
"Dalam video itu saya memutar berulang ulang, Aripin tidak punya gerakan penolakan melainkan dia hanya berjalan ke dalam ruangan, memang kelihatan tidak memperhatikan orang sekitarnya," ujarnya.