Proyek Puluhan Miliran di Assorajang Gunakan Anyaman Bambu, Komisi III DPRD Wajo Respons Begini

  • Bagikan

SENGKANG, FAJAR -- Pembangunan intake dan jaringan air baku di Kabupaten Wajo perlu ditelisik. Proyek puluhan miliar itu menggunakan anyaman bambu.

Proyek senilai Rp27.199.996.718 di APBN 2023 dianggarkan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang (BBWSPJ) Kementerian PUPR.

Sejak dilaksanakan sesuai waktu kontrak 27 Februari lalu. Proyek dimenangkan PT. Mari Bangun Nusantara, melakukan pekerjaan di beberapa lokasi.

Di Jalan Ambo Ewang dalam progres pekerjaan pondasi dengan ketinggian berkisar 3-4 meter, sebagai dudukan intake.

Sedangkan di Jalan Andi Pallajareng dibangun bak penampungan air baku tepatnya di belakang Kantor Desa Assorajang. Diruas jalan dilakukan pengelasan dan mobilisasi pipa besi besar.

Berdasarkan pantau FAJAR di pekerjaan bak penampung, tanah galian menumpuk disekitar lokasi. Pekerja menggunakan anyaman bambu untuk menahan tanah supaya tidak jatuh, Selasa, 20 Juni.

Hal ini menimbulkan pertanyaan dari warga setempat. Jufri (37) geleng-geleng melihat anyaman bambu itu. Mengingat proyek tersebut menelan anggaran yang tidak sedikit.

"Lucu juga. Besar dananya, tapi penahanan pakai rangkaian bambu. Irit anggaran mungkin," nilainya.

Ketua Komisi III DPRD Wajo Taqwa Gaffar menjelaskan, dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Pelaksanaan atau penyedia jasa mengacu kepada Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"RAB ini sebagai acuan dalam pelaksanaan bekerja. Karena didalam RAB terinci setiap pekerjaan teknis dan non teknis dengan anggaran, supaya bujet digunakan secara tepat," jelasnya.

  • Bagikan